About Me

My photo
Simple girl with thoughts in different ways with different sides live with different people without listening to any of your words .

Friday, November 19

.. 2 ..

Semakin hari semakin tersisih . Ibarat sampah dijalanan . Ibarat tin kekosongan . Ibarat kertas berterbangan .
Terasa jauh di lubuk hati . Terseksa jiwa . Sepi . Terluka . Kehilangan . Ditinggalkan dalam kegelapan . Berada disimpang kekecewaan .
Tersenyum ketawa dalam topeng hati dilanda gundah sedih maha hebat .
Berasa tidak berguna . Tidak diperlukan . Hanya dicampak ke tepi . Seperti tulang basi .
Berjalan sepi sendiri . Rebah dalam perjalanan mendaki gunung impian diri . Merintih kasih sayang yang pergi . Menagih semangat . Simpati .
Sayang.....
Rintihannya hanya di dalam hati. Dibiarkan sepi. Terbang dibawa angin . Tiada yang memahami sinar mata hati . Dia masih menanti . Mereka untuk memahami isi hati ini .
Sahabat menitiskan air mata kini . Menyaksikan hidupnya
yang semakin hebat dilanda bencana hati . Taufan jiwa tersimpan rapi sendiri .
"Luahkanlah wahai sahabatku , jangan kau sakiti hati itu . "
Tiada beza . Masih begitu . Terkaku sepi . Tiada reaksi . Senyuman pura diberi .
Sahabatnya di sisi . Setia menanti . Menyuntik semangat rohani . Semoga sahabatnya kuat dan tabah . Semoga Ilahi mendengar rintihan hatinya yang bergelora hebat .
Mampukah dia meneruskan pendakian impian seorang diri ? Berdukungkan hati lara dan jiwa yang sepi ? Berbekalkan semangat seorang sahabat yang memahami ? Berkakikan ketabahan diri ? Berpeluhkan airmata maha lebat ? Berpegang pada sisihan mereka ? Bersandarkan angan semata ? Sampai bila harus gadis ini berpura ? Kapan akan dia capai puncak kebahagiaan yang tiada bandingan ?
Mahukah mereka melihat kepayahannya ? Memahaminya satu ketika nanti ? Menyambutnya ketika dia tiba di puncak nanti ? Menerimanya satu hari nanti ? Membantunya ? Mendukungnya ? Memberi semangat sejati ?
Adakah dia masih akan keseorangan ? Seperti kini ? Masihkah dia akan tersisih ? Masihkah dia harus merintih pada kasih yang seharusnya dimiliki ?
Mungkinkah dia akan kembali kepada sahabatnya bersama hati yang semakin lara ? Bersama senyuman palsu seperti selalu ? Beriringan jiwa sepi yang tidak mampu lagi merintih tidak mampu lagi menagih ? Masihkah dia akan berpeluhkan airmata ? Bermandikan hujan pilu sendirian seperti dulu ?